Minggu, 24 Oktober 2010

Semangat Ramadhan "Bisik-Bisik Tetangga (Ups.. Salah) Bisik-Bisik Syaithan"

Lima Ramadhan

Terbangun oleh alarm HP yang menyenandungkan Asma’ul Husna. Sang kelana iman, lega bisa terbangun. Ia sangat khawatir akan terlewat waktu-waktu tepat untuk bermunajat. Badannya segar, meski tidur sedikit. Berkualitas, insyaa Allaah. Semoga Allaah ridha.

Menuruni tangga menuju pancuran wudhu. Melewati kamar-kamar keluarganya yang belum terbangun

(Weits.. keren kali kau. Bangun lebih cepat dari yang lain. Tak peduli dingin merasuki tulangmu. Hebat kau. Sedang yang lain masih lelap berbalut selimut. Kau bangun. Mereka memang tak lebih baik darimu.)


ASTAGHFIRULLAAH..!!

Berwudhulah ia, setelah membersihkan diri. Aliran air membasahi setiap bagian wudhunya dengan baik. Tangan, wajah, kaki, kepala dan telinganya terasa segar. Ia akan menghadap Yang Maha Suci. Hingga haruslah dirinya dalam keadaan suci. Kemudian kembali kedalam kamarnya yang sederhana. Menghadaplah ia kepada Sang Kekasih jiwa. Merayu penuh rindu, atas pertemuan yang terindah dengan-Nya. Mengharap penuh asa, atas limpahan rahmat yang tiada henti dari-Nya. Mencoba mengungkap cintanya, lewat dialog hati nan penuh iman. Air matanya menderas demi memohon ampunan atas setiap salah dan dosa. Hingga tenang setiap sudut rasa, atas taubat yang diucap, seiring dengan sesal tiada tara.

(Mantaaaaaaaab euy. Shalat malam yang luar biasa ya. Kau berhasil menangis lagi kali ini. Shalat dengan banyak raka’at, tanpa ngantuk. Allaah pasti akan puji kau kepada para penghuni langit. Terkenal kau di sana. Memang, kau ini hamba shalih. Puas ya)



ASTAGHFIRULLAAH..!!

Masih ada waktu 30 menit untuk tilawah. Maka dibukalah mushab kesayangannya. Mushab yang telah menemani perjalanan hidayahnya. Dibacanya dengan tartil. Hingga tak terlewat satupun huruf, kecuali dibacanya dengan teliti dan benar. Suaranya merdu, demi memenuhi adab terhadap sahabat tercintanya, al qur’an. Hilanglah gundah yang seharian kemarin dirasa. Pergilah sedih yang merusak suasana jiwa. Berlalulah semua tak enak, yang sempat mengguncang semangat yang menggelora.

(Wew.. cantik nian suara tu. Pastilah telah bercahaya rumahmu ini terlihat dari langit. Bak bintang yang bersinar terang. Satu juz pula berhasil selesai lagi. Makin cepat ya. Muslim memang harus begitu. Jika ka uterus rajin begini, kau pasti mengalahkan temanmu yang lain. Yaaah.. khatam tiga atau empat kalilah. Pokoknya, tilawahnya laju. Banyak jelmpol buat kau)


ASTAGHFIRULLAAH..!!

Sahur. Syukurlah, berhasil menyantap hidangan, tanpa memenuhi perut dengannya. Harus ada bagian untuk tempat makanan, minuman dan udara. Alhamdulillaah.

Adzan subuh pun berkumandang. Seusai bedug menyenandung “Dug.. dug.. dug..dug..dug..” Shalat shubuh dilanjutkan lagi dengan tilawah. Terlewatlah kembali satu juz itu. Langit telah mulai tersigkap gelapnya. Diambillah buku dzikir hariannya. Menemani pagi dan petangnya untuk senantiasa mengingat Penciptanya.

The Big Agenda. 10 jam, 10 juz. What an idea !! Demi menjajal kemampuan seorang hamba. Di kala biasanya, sanggup duduk di depan TV ber-jam-jam, atau di depan computer seharian. Maka sanggupkah, bila 10 jam, kau duduk bersama al qur,an..?? (Sanggup.. tidak.. sanggup.. tidak.. sanggup.. tidak) Hu hu hu. Bismillaah. Bersama ratusan saudara yang lain. Melanjutkan bacaan sendiri-sendiri, dengan target 10 juz.

(WOW..!! Cakeeeeeeep. Meskipun tak berhasil dengan sepuluh juz, karena sambil diisi oleh dua taujih. Tapi, hari ini, kau berhasil selesaikan lebih dari target bacaanmu sehari. Wuiiiiih.. Lihat yang lain, mungkin tidak lebih banyak bacaan qur’an mereka hari ini)


ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!! ASTAGHFIRULLAAH..!!

*****@*****

Kala kita, mulai dapat menolak setiap maksiyat
Menghijabi hati dari keinginan diri nan tak sejati
Menahan setiap tarikan dunia yang memagneti jiwa
Agar goyah dan limbung terbawa harap tuk puas rasa

Maka sang penggoda tak kan datang dengan tujuan mengajak kita
Bertemu dengan hal itu.
Namun ia membawa kita
Untuk bangga dengan amal
Ujub dengan ibadah
Takabur dengan kebaikan dan ilmu


*****@*****

(Hohohoho.. kau tau ternyata ya. Strategi ’perjuangan’-ku. Kau benar-benar, muslim tangguh. Suatu saat kau mestinya bisa lebih baik dari siapapun.. Hohohoho)


ASTAGHFIRULLAAH..!! A’UUDZUBILLAAHIMINASY SYAITHAANIRRAJIIM..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Fiani Gee. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase