Kamis, 26 November 2009

Saya Ingin Menjadi Penulis Hebat


Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat…???
Memangnya ada ya…??? Segampang itukah…??? Hanya dengan beberapa langkah…??? Cuma mengikuti beberapa tips…??? Hanya perlu sebuah buku…??? Wow… diriku ini, perlu ide itu…

Maka meluncurlah memoriku… pada sebuah titik nan silam. Ketika diri, masih tak menyadari, siapa diri ini. Dan kemudian tersadarkan, setelah orang lain menyadarkanku. Bahwa siapapun, akan dapat menulis. Maka, mulailah aku memperlebar wilayah imajinasiku… menjadi demikian luasnya… terprovokasi setelah membaca beberapa buku. Yang sangat berarti bagiku. Buku-buku yang di tulis oleh beberapa penulis. Yang mampu membuat diriku mau berbuat sesuatu. Ingin melakukan hal yang berbeda dari orang-orang di sekitarku. Masih lekat dalam benakku sosok Mas Gagah, yang digambarkan mbak Helvy Tiana Rosa. Sosok yang mampu memaksa airmataku menganak sungai. Lalu termotivasi oleh pak Hernowo melalui buku ‘bergizi’-nya, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Menulis Buku. Setelah menyelesaikan buku itu, mengalirlah sebuah ide. Menjadi huruf-huruf yang terangkai. Kata-kata yang diukir oleh sebuah pulpen biru, yang mulai kehabisan tinta. Tak henti jemari memainkan si pulpen biru hingga tuntas sebuah tulisan. Tulisan pertamaku. Tiga lembar dalam satu waktu. Namun, belum juga kusadari secara pasti, bahwa aku bisa. Tulisan itu, hanya menjadi coretan-coretan, yang tak terurus. Yang kini, entah di mana rimbanya.

Membayangkan diri bisa menjadi penulis yang mampu menggugah. Memang menjadi mimpiku sejak itu. Namun, jauhnya diri dari fasilitas bernama komputer atau sekedar mesin tik, adalah penghalang lain. Selain kepercayaan diri, yang rapuh dan mudah runtuh. Maka di tengah gundah yang hampir membuat lelah. Karena pengalaman buruk yang terjadi sebelumnya, dengan orang lain adalah, tulisanku dikatakan menggunakan judul yang sama dengan tulisan seorang penulis terkenal. Sedangkan tak pernah sekalipun melihat buku yang dimaksud. Saat itulah, takdir mempertemukanku, dengan orang-orang yang harus ku akui, adalah orang-orang hebat. Mereka yang mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diriku. Menyingkirkan beban berat dari hatiku, rasa takut tak diterima. Khawatir akan pendapat orang lain atas tulisanku. Hadirlah Bu Galuh, seorang kakak yang tak henti memberi energi. Serta menunjukkan, bahwa sebenarnya telah kulalui tahap-tahap yang unik, sehingga akhirnya bisa menulis. Bunda Mida, seorang guru yang senantiasa memberikan masukan. Pak Satria, dalam sebuah pelatihan singkatnya yang menarik. Dan Bunda Ferra, yang tak henti memberikan komentar positif. Merekalah orang-orang hebat. Yang berhasil membuat diri rapuh, menjadi teguh. Sukses membuatku terus menulis… menulis… dan menulis. Dan saat menuliskan ini, aku merindukan kebersamaan itu. Sangat… sangat rindu…

Sejak saat itu… Hilanglah getar penaku… Pupuslah ketakutan atas apa yang akan orang lain katakan. Huruf… tak boleh menjadi bisu. Kata… harus terangkai terus menjadi makna. Dan sudah sepantasnyalah… kalimat… tak henti mengalirkan energi untuk menjadi energi baru buat orang lain. Karena… penulis hebat… bukanlah penulis buku-buku yang terjual jutaan copy. Bukan pula sekedar penulis, yang bukunya dijadikan film. Ia juga tak hanya telah menulis banyak buku, yang berjilid dari satu hingga jilid sepuluh. Atau penulis yang jika jumpa dengannya, maka banyaklah orang yang menghampiri dan minta tandatangan pada bukunya. Bukaaaan… itu bukan penulis hebat. Penulis hebat… adalah penulis yang senantiasa menemukan tujuan terbaik dari tulisannya. Ia memperjelas kebenaran, memantapkan indahnya kehidupan bagi orang lain. Ia pula menjadi api, yang siap membuat yang lain terbakar untuk sekedar merasa, hingga mau melihat, dan akhirnya bersedia untuk berbuat. Itulah penulis hebat. Ia tak berharap tulisannya dipuji, melainkan ingin tulisannya memberi arti.

Setelah men-download sample buku, CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT… langsung membacanya hingga selesai. Hmm… baru sampelnya saja, sudah membuat bara dalam diri yang mulai meredup, kembali memunculkan api-api mungilnya. Dan mulailah aku menuliskan ini. Tulisan ini sempat henti pada tiga baris pertama. Namun, membaca kembali sample buku, maka lanjutlah ia. Dari pendapatku tentang penulis hebat. Maka bang Jonru… adalah salah satunya… Tak berniat memuji… hanya kekaguman… atas kemampuan yang Allaah sematkan padanya. Walaupun… baru saja mengenal nama Jonru… Namun, jika melihat PenulisLepas.com… subhaanallaah…. Kesimpulannya… buku ini… mampu menggugahku… dan aku… harus punya versi lengkap buku ini...

APA…??
Tak ada versi cetaknya…?? Hehe… kesalahan bukan pada mata anda… bukan pula pada jari-jariku… atau error-nya keyboard komputer… Namun, memang begitulah sahabat… CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT baru berupa ebook. TAWARAN MENARIK-nya adalah… ebook ini hanya seharga Rp 49.000. Murah kan…? Tak sampai Rp 50.000. :) Bagi mereka yang membeli ebooknya, akan mendapatkan voucher diskon senilai Rp 200.000 dari SMO. Itu adalah diskon terbesar, yang pernah diberikan oleh SMO. Eh, masih ada bonus lain bagi yang membeli ebook ini. Dia berhak mendapat modul eksklusif dari Sekolah Menulis Online (SMO) Free Trial… pula bimbingan karir dibidang kepenulisan dan berlaku seumur hidup… (Sempat mikir, bercanda ga sih, bang Jonru nih… ^_^) Satu lagi… bonus dahsyat ini hanya berlaku bagi pembeli ebook-nya… yang sewaktu-waktu bisa ditutup, jika sudah terbit versi cetaknya… HAH…!!! Buruaaaaaaaaaaaan… Meluncur ke TKP… Beli sekarang juga… (Wah bang Jonru… ini kayaknya iklan ya..?? Maaf… diriku cuma ingin menulis dengan bebas) Tapi, itulah yang menjadi perhatianku saat ini sahabat… semoga buku ini sanggup menjadikanku tak sekedar menjadi hebat… tapi juga dahsyat dan fantastik dalam menulis…

Diriku menyukai 2 kata dalam buku ini... Yaitu "Soft Skill"... Menjadikan diri semakin bersemangat untuk berkarya lebih banyak lagi... Menulis lebih panjang lagi... Dan nge-blog lebih sering lagi. Soft skill akan mampu membuat seseorang bertahan dari guncangan. Pantang menyerah... oleh keadaan atau cemoohan orang. Tulisan adalah ide kita... Bila ide adalah bagian dari pikir yang berupa lampu... Maka harus diusahakan... Ia bisa tetap hidup... meski listrik padam... Karena masih ada kekuatan lain yang dapat mendukungnya... ialah genset. Begitulah semangat... Tak ada komputer... mesin tik pun jadi. Tak punya mesin tik... tulis tangan pun boleh. (Tidak berlaku untuk yang mau ikutan lomba ini) Maka soft skill inilah yang senantiasa terus dipelihara... agar pena tak gentar... mengungkap hal-hal benar...

Yang mulai membara… klik saja web site bukunya… http://www.penulishebat.com cari tau apa saja tentang buku dan penulisnya di sini. Kecuali isi bukunya. Makanya… beli juga ebooknya. (Walaupun… diriku belum beli nih) Bagi yang mulai terbakar… Dapat bergabung di fan page-nya http://www.facebook.com/penulishebat biar semakin termotivasi untuk menjadi penulis yang tak sekedar hebat. Tapi juga dahsyat. Walah… ada twitter-nya pula... http://www.twitter.com/penulishebat (jadi ingin punya twitter juga)

Maka di ujung tulisanku ini… aku kehilangan minderku… dan tak ingin… sangat tak ingin… menemukannya kembali. Celaan… tak kan membuatku jatuh terguling. Ia hanya akan menjadi masukan yang senantiasa berarti. Komentar negatif… mestinya semakin membuatku kuat. Ia mengokohkan semangat untuk terus menebar manfaat.

Lomba ini memperbanyak bara… Menang bukan tujuannya… karena diriku hanya pemula… yang terus bermimpi… nanti di suatu masa… aku akan menjadi LUAR BIASA… Terimakasih bang Jonru, atas kesempatannya... Sahabat... Tetap PENGEN BISA NULIS yaa... ^_^

Salam… Afiani Intan Rejeki Gobel

7 komentar:

RZ mengatakan...

assalamu`alaykum...
sukses ya mbak afi ;)

budi hadmajaya mengatakan...

Asww, wr. wb

bu guru tulisanmu seperti bisa di fb selalu penuh imajinasi, mengalir begitu saja bak gelombang.
maju terus bu guru pahlawan tanpa jasa, penulis tanpa sketsa ;)

kebetulan kode verifikasi: tursea

Afiani Gobel mengatakan...

@Rani> Wa'alaykumalam warhmatullaah wabarakaatuh... Amiin yaa Arhamar Raahimiin... Makasih ya dah mampir... ^_^ Barakillaah...

@Budi> Wa'alaykumsalam warahmatullaah wabarakaatuh... Gelombang... kadang harus beradu dengan karang... dan yang paling tangguh... akan menjadi sang pemenang... Gelombang besar... mungkin akan pecah berkali-kali... bertarung dengan karang... namun ia selalu kembali... untuk mencoba lagi... lagi dan lagi... Penulis pun... sesekali... akan berbenturan dengan alur yang tak dapat dilanjutkan... kemudian dia henti sejenak... yang seharusnya tak terlalu lama... kemudian kembali untuk meneruskan cerita... (bener ga??)^_^

Barakallaah...

inspirasimenulis mengatakan...

nice posting :)

Anonim mengatakan...

Mbak afii... salam kenal dariku. Yak... FB mu menggugah. Tulisanmu kali ini pun bikin salut dah.
Dian sebenernya suka nulis. Nulis bebas tanpa ikatan ini itu.
Selamat menulis. Mengurai kata, mengungkap makna, mencerdaskan bangsa. (Halahh.. jauh nyaaa..;))

Bangga Indonesia mengatakan...

Semoga hasil tulisan kita bernilai Ibadah di Sisi Allah SWT.
Syukron...

Afiani Gobel mengatakan...

Subhaanallaah... banyak tamu... Maaf... beberapa hari tak ke sini.

Inspirasi> Terimakasih... :)

Dian> Salam... Dian... tak ada jauh... jika kita mendekat... ^_^

Bangga> Amin yaa Allaah...

Jazakumullaahu khair semuanya... :)

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Fiani Gee. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase